Lompat ke konten

PERBEDAAN ISTILAH KETEBALAN ATAP: BMT, TCT atau TCC

Perlu diketahui bahwa untuk material Atap Metal / baja ringan, ketebalan yang ada tentunya sangat berpengaruh terhadap harga, dimana harga yang diberikan biasanya akan mengacu kepada ketebalan bahan yang ada.

Adapun hanya ada 3 jenis penyebutan ketebalan pada coil yang merupakan standar baku yang ada, yaitu:

  • BMT
  • TCT atau TCC

Setelah mengetahui 3 jenis penyebutannya yang baku, sekarang mari kita cek lebih lanjut tentang perbedaan istilah bmt, tct, dan tcc berikut ini:

BMT (Base Metal Thickness)

BMT singkatan dari Base Metal Thickness yaitu ketebalan dasar baja sebelum dilapisi unsur Alumunium, resin dan warna.

Dikarenakan yang dipakai adalah ketebalan dasar maka ketika di sigmat dengan sigmat yang presisi, misal nya untuk penyebutan tebal 0.25 BMT, maka ketebalan setelah di ukur, ukuran paling tipis nya harus lebih dari 0,25mm

TCT (Total Coating Thickness)

TCT singkatan dari Total Coating Thickness yaitu ketebalan baja setelah di beri lapisan Coating (umumnya, bertambah 0.02 – 0.05 mm) dari BMT.

Sehingga ketika di sigmat, umpama nya dari ketebalan 0.25 BMT setelah diukur akan menjadi berkisar 0.27 – 0.30 mm ketebalan nya. Karena nya dikatakan bahan tersebut memiliki ketebalan 0,30mm (TCT).

TCC (Total Coating Colour)

TCC singkatan dari total Coating Colour yaitu ketebalan baja setelah di beri lapisan coating dan warna (biasanya bertambah 0.01 – 0.02 mm) dari TCT, sehingga ketika di sigmat tebal 0.25 BMT akan menghasilkan 0.28 – 0.32 mm.

Istilah TCC sebenar nya agak jarang digunakan, karena biasa nya hanya untuk bahan warna saja, sehingga penyebutan istilah ketebalan yang ada adalah akan mengacu ke pada standar TCT nya saja


Sangat penting sekali untuk mengetahui bahwa atap bahan metal / baja ringan diukur dalam standar yang mana, karena jika seorang pembangun atau engineer mungkin tidak menyadarinya, maka atap atau baja ringan yang digunakan mungkin terlalu tipis / tidak sesuai perhitungan untuk menopang struktur yang telah direncanakan.

Contohnya seperti ini:

Jika berdasarkan perhitungan struktur kamu membutuhkan atap bahan metal dengan ketebalan BMT 0,30mm, tetapi ternyata kamu membeli produk yang kata nya tebal 0,30 (tetapi tenyata tebal nya yang tidak baku, bukan dalam satuan bmt atau tct atau tcc).

Maka sebenar nya, kamu hanya akan menerima produk yang ketebalannya asli nya bisa saja malah kurang dari 0,25mm BMT.

Hal ini artinya bahan dasar Atap bahan metal yang kamu beli itu dengan kata lain sebenar nya 15% lebih, lebih tipis dari yang seharus nya.

Oleh karena nya penting untuk diketahui tingkat ketebalan standar baku yang ada, agar konsumen tidak tertipu dengan material yang kesan nya murah tetapi sebenar nya mahal karena ketebalan nya adalah tidak baku, selain itu juga bisa menjadi membahayakan karena ketebalan material nya menjadi tidak sesuai dengan perhitungan struktur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *